sifat protoplasma

MAKALAH KEHIDUPAN TINGKAT SEL

“SIFAT – SIFAT PROTOPLASMA”

Oleh Kelompok :

1.     Oky Purwo Teo Pambudi               (12030654054)

         2.     Danang Setiawan                      (12030654242)

PRODI PENDIDIKAN SAINS

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

Protoplasma

Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh membran plasma . protoplasma mempunyai bentuk seperti cairan kental . protoplasma juga merupakan suatu koloid yang bersifat polifasik. Karena protoplasma bersifat koloid sehingga protoplasma dapat berubah dari fasel sol  menjadi fase gel . sebagai koloid protoplasma memiliki sifat – sifat antara lain :

1.      Tak tersaring

Protoplasma merupakan koloid sehingga partikel – partikelnya tersebar sehingga tidak dapat dipisahkan dari fase selanjutnya dengan menggunakan kertas saring pada umumnya.

2.      Efek tyndall

Protoplasma memiliki sifat efek tyndall artinya bahwa partikel – partikel yang tersebar didalam protoplasma dapat memantulkan cahaya yang mengenai partikel tersebut. Sehingga berakibat tampak cahaya menembus larutan/ massa protoplasma tersebut jika protoplasma tersebut disorot dengan seberkas cahaya.

3.      Gerak brown

Karena protoplasma merupakan koloid sehingga juga memiliki sifat gerak brown. Artinya partikel – partikel koloid protoplasma selalu bergerak bebas ke segala arah . sehingga partikel – partikel yang ada pada protoplasma tersebar dengan arah tak beraturan dengan cara memborbardir molekul – molekul pelarut.

4.      Viskositas.

Protoplasma merupakan koloid yang memiliki tegangan permukaan . tegangan permukaan pada protoplasma dapat berubah – ubah bergantung pada kekentalan dan suhunya. Pada suhu tinggi , protoplasma memiliki viskositas yang tinggi.

5.      Koagulasi ( penggumpalan )

Partikel – partikel yanng tersebar pada protoplasma memiliki sifat koagulasi ( dapat menggumpal ) dikarenakan memiliki muatan yang sama , sehingga terjadi reaksi tolak – menolak . reaksi tersebut yang berkelanjutan menyebabkan partikel – partikel tidak dapat mengendap dan mempertahankan stabilitas koloid .